Thursday, December 17, 2009

Damba cintaMU

Lirik Lagu ” Damba Cinta Mu “
Artis ” Raihan “

Tuhanku Ampunkanlah Segala Dosaku
Tuhanku Maafkanlah Kejahilan Hambamu

ku Sering Melanggar Laranganmu
Dalam Sedar Ataupun Tidak
ku Sering Meninggalkan Suruhanmu
Walau Sedar aku Milikmu

Bilakah Diri ini Kan Kembali
Kepada fitrah Sebenar
Pagi ku Ingat Petang ku Alpa
Begitulah Silih Berganti

Oh Tuhanku Kau Pimpinlah Diri Ini
Yang MenDamba Cintamu
aku Lemah aku Jahil
Tanpa Pimpinan Darimu

ku Sering Berjanji Depanmu
Sering Jua ku Memungkiri
ku Pernah Menangis Keranamu
Kemudian Ketawa Semula

Kau Pengasih Kau Penyayang Kau Pengampun
Kepada Hamba-hambamu
Selangkah ku Kepadamu
Seribu Langkah Kau Pada Ku

Tuhan Diri ini Tidak Layak Ke Syurga Mu
Tapi Tidak Pula aku Sanggup Ke Neraka Mu

ku Takut Kepadamu
ku Harap Jua Padamu
Moga ku Kan Selamat Dunia Akhirat
Seperti Rasul dan Sahabat

sesungguhnya...

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang...

Sebenarnya hati ini cinta kepada Mu
Sebenarnya diri ini rindu kepada Mu
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa cinta masih tak hadir
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa rindu belum berbunga

Sesungguhnya walau ku kutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau ku siram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta tak kan hadir
Namun rindu takkan ber bunga

Ku cuba menghulurkan
Sebuah hadiah kepada Mu
Tapi mungkin kerana isinya
Tidak sempurna tiada seri

Ku cuba menyiramnya
Agar tumbuh dan berbunga
Tapi mungkin kerana airnya
Tidak sesegar telaga kauthar

Sesungguhnya walau ku kutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau ku siram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta tak kan hadir
Namun rindu tak akan berbunga
Jika tidak mengharap rahmat Mu
Jika tidak menagih simpati
Pada Mu ya Allah

Tuhan hadiahkanlah kasih Mu kepadaku
Tuhan kurniakanlah rinduku kepada Mu
Moga ku tahu
Syukur ku hanyalah milik Mu

Tuesday, November 10, 2009

HAMBA

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Subhanallah, Alhamdulillah..

Terasa tangan macam tak mampu nak menulis,bukan sakit,tapi terasa berat sekali, awalnya saya tidak mahu menulis, minggu exam la katakan, paper matematik 2 hari lagi, Alhamdulillah, setakat ini Allah memberi saya kekuatan untuk menjawab soalan2 yang ada walaupun banyak ujianNya saya mohon doa semua agar kita terus ditetapkan hati dan diberikan kekuatan yang SATU, kekuatan atas dasar seorang hamba,bukan kekuatan atas manusia.

Saya takut jika saya tidak menulis sekarang segalanya akan hilang...

Mari menjadi hamba,sebetulnya mari mencari siapa diri kita sebenarnya, mari mengkaji siapakah saya di atas muka bumi ini. Saya hanyalah seorang hamba. Kita semua hanyalah seorang hamba.

KIta tidak punya apa, walau sekecil apa pun, walau sebesar zarah pun, segalanya yang kita ada bukan milik mutlak kita. Walaupun tubuh kita sendiri, segalanya bukan milik kita. Justeru layakkah kita untuk merasa ego,merasa sombong besar diri atau sebagainya? Baru-baru ni, saya ditegur oleh Allah melalui perantaraan manusia. Terima kasih ya Allah kerana masih tidak membiarkan saya hanyut dengan kesalahan ini. Terima kasih teman kerana tidak pernah jemu mengingatkan saya tatkala saya tersungkur.

Saya secara tidak sedar melakukan kesalahan yang sungguh menampakkan saya seorang yang 'sombong'. Tindakan yang hadir dari diri sendiri sungguh menggambarkan. Saya sendiri tidak sedar. Hinggalah teguran ini hinggap "tindakan anti tu menggambarkan ciri2 orang yang sombong" lebih kurang inilah mesegnya. Saya terdiam, ya Allah sombongkah aku di muka bumiMu ya Allah..

Duduk merefleks diri seketika, saya imbas kembali semua yang terjadi sejak akhir2 ini, saya fikir kembali perasaan-perasaan yang hadir semenjak dua menjak diri. Sombongkah saya? Egokah saya. Sesungguhnya saya tidak layak untuk bersikap semua itu. KIta hanyalah seorang hamba yang tidak punya apa. Lalu atas apa kita mahu bersikap sombong? Atas apa kita mahu merasakan kita hebat? Atas apa kita mahu merasa ego? Atas setiap sesuatu yang dipinjamkan kepada kita? Tidakkah kita mahu menjadi hamba yang bersyukur??

Ujian yang hadir, adakalanya dalam bentuk yang tidak pernah kita fikirkan. Ujian luaran, tampaknya di mata. Namun ujian hati dan perasaan sesungguhnya memerlukan mata hati untuk dilihat. Kadangkala kita tidak menyangka yang perasaan-perasaan yang tidak sepatutnya hadir dalam diri kita. Ujian sebegini terasa begitu berat dan sesak sekali dada untuk dihadapi. Melawan diri sendiri.

KIta hanyalah seorang hamba. Seorang hamba yang tidak layak untuk merasa walau secubit perasaan sombong, ego dan perasaan yang seangkatan dengannya. Kerana kita hanyalah seorang hamba milikNya..yang tidak memiliki apa pun melainkan segalanya pinjaman yang sementara..ampunkan kami ya Allah...

Saya mohon doa semua, untuk hari ini, dan hari2 seterunya untuk kita sentiasa sedar akan status kita sebagai HAMBA !

Ampunkan kami ya Allah atas keterlanjuran kami...






Saturday, October 31, 2009

Friday, October 30, 2009

Degenarative disc disease

What is Degenerative Disc Disease?

Kamiah A. Walker
Medical Writer
SpineUniverse
Wheaton, IL

Degenerative disc disease (DDD) is typically associated with aging. As you age, your discs, like other joints in the body, can degenerate (break down) and become problematic: that's a natural part of growing older as your body deals with years of strain, overuse, and maybe even misuse. However, DDD can occur in people as young as 20, so sadly, youth doesn't always protect you from this disc-related condition. In fact, some patients may inherit a prematurely aging spine.

Watch a video on how degenerative disc disease affects your spine.

Degenerative disc disease involves the intervertebral discs. Those are the pillow-like cushions between your vertebrae in your spine. They help your back carry weight and allow complex motions of the spine while maintaining stability. As you age, the discs can lose flexibility, elasticity, and shock absorbing characteristics. They also become thinner as they dehydrate. When all that happens, the discs change from a supple state that allows fluid movement to a stiff and rigid state that restricts your movement and causes pain.

If you have chronic back or neck pain, you may have degenerative disc disease. It commonly occurs in your low back (lumbar spine) or neck (cervical spine). Developing degenerative disc disease is a gradual process. As you can see in the illustration, there are even many stages and states your discs can go through as part of DDD. They can bulge, herniate, or thin. Because of disc changes, your vertebrae can be affected-you can see this in the illustration, too. For example, bone spurs (osteophytes) can form as your spine tries to adjust to the intervertebral disc changes.

degenerative disc disease


sumber: http://www.spineuniverse.com/

ARCOXIA

1. WHAT ARCOXIA IS AND WHAT IT IS USED FOR

  • ARCOXIA is one of a group of medicines called selective COX-2 inhibitors. These belong to a family of medicines called non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs).
  • ARCOXIA helps to reduce the pain and swelling (inflammation) in the joints and muscles of people with osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis and gout.

What is osteoarthritis?

Osteoarthritis is a disease of the joints. It results from the gradual breakdown of cartilage that cushions the ends of the bones. This causes swelling (inflammation), pain, tenderness, stiffness and disability.

What is rheumatoid arthritis?

Rheumatoid arthritis is a long term inflammatory disease of the joints. It causes pain, stiffness, swelling, and increasing loss of movement in the joints it affects. It may also cause inflammation in other areas of the body.

What is gout?

Gout is a disease of sudden, recurring attacks of very painful inflammation and redness in the joints. It is caused by deposits of mineral crystals in the joint.

What is ankylosing spondylitis?

Ankylosing spondylitis is an inflammatory disease of the spine and large joints.

Go to top of the page

2. BEFORE YOU TAKE ARCOXIA

Do not take ARCOXIA:

  • if you are allergic (hypersensitive) to etoricoxib or any of the other ingredients of ARCOXIA (see Further information, section 6)
  • if you are allergic to non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), including aspirin and COX-2 inhibitors (see Possible Side Effects, section 4)
  • if you have a current stomach ulcer or bleeding in your stomach or intestines
  • if you have serious liver disease
  • if you have serious kidney disease
  • if you are or could be pregnant or are breast-feeding (see ‘Pregnancy and breast feeding’)
  • if you are under 16 years of age
  • if you have inflammatory bowel disease, such as Crohn’s Disease, Ulcerative Colitis, or Colitis
  • if your doctor has diagnosed heart problems including heart failure (moderate or severe types), angina (chest pain) or if you have had a heart attack, bypass surgery, peripheral arterial disease (poor circulation in legs or feet due to narrow or blocked arteries), or any kind of stroke (including mini-stroke, transient ischaemic attack or TIA). Etoricoxib may slightly increase your risk of heart attack and stroke and this is why it should not be used in those who have already had heart problems or stroke
  • if you have high blood pressure that has not been controlled by treatment (check with your doctor or nurse if you are not sure whether your blood pressure is adequately controlled)

If you think any of these are relevant to you, do not take the tablets until you have consulted your doctor.

Take special care with ARCOXIA

ARCOXIA may not be suitable for you, or you may need to be monitored regularly while taking it if any of the following apply to you:

  • You have a history of stomach bleeding or ulcers.
  • You are dehydrated, for example by a prolonged bout of vomiting or diarrhoea.
  • You have swelling due to fluid retention.
  • You have a history of heart failure, heart attack or any other form of heart disease.
  • You have a history of stroke or mini stroke.
  • You have a history of high blood pressure. ARCOXIA can increase blood pressure in some people, especially in high doses, and your doctor will want to check your blood pressure from time to time.
  • You have any history of liver or kidney disease.
  • You are being treated for an infection. ARCOXIA can mask or hide a fever, which is a sign of infection.
  • You are a woman trying to become pregnant.
  • You are elderly (i.e., over 65 years of age).
  • You have diabetes, high cholesterol, or are a smoker. These can increase your risk of heart disease.

If you are not sure if any of the above apply to you, talk to your doctor before taking ARCOXIA to see if this medicine is suitable for you.

ARCOXIA works equally well in older and younger adult patients. If you are elderly (i.e., over 65 years of age), your doctor will want to appropriately keep a check on you. No dosage adjustment is necessary for elderly patients.

Taking other medicines

Please tell your doctor or pharmacist if you are taking or have recently taken any other medicines, including medicines obtained without a prescription.

In particular if you are taking any of the following medicines, your doctor may want to monitor you to check that your medicines are working properly, once you start taking ARCOXIA:

  • medicines that thin your blood (anticoagulants), such as warfarin
  • rifampicin (an antibiotic)
  • methotrexate (a drug used for suppressing the immune system, and often used in rheumatoid arthritis)
  • medicines used to help control high blood pressure and heart failure called ACE inhibitors and angiotensin receptor blockers, examples include enalapril and ramipril, and losartan and valsartan
  • lithium (a medicine used to treat some types of depression)
  • diuretics (water tablets)
  • ciclosporin or tacrolimus (drugs used for suppressing the immune system)
  • digoxin (a medicine for heart failure and irregular heart rhythm)
  • minoxidil (a drug used to treat high blood pressure)
  • salbutamol tablets or oral solution (a medicine for asthma)
  • birth control pills
  • hormone replacement therapy
  • aspirin, the risk of stomach ulcers is greater if you take ARCOXIA with aspirin.
    • ARCOXIA can be taken with low-dose aspirin. If you are currently taking low-dose aspirin to prevent heart attacks or stroke, you should not stop taking aspirin until you talk to your doctor
    • do not take high dose aspirin or other anti-inflammatory medicines while taking ARCOXIA

Pregnancy and breast-feeding

ARCOXIA tablets must not be taken during pregnancy. If you are pregnant or think you could be pregnant, or if you are planning to become pregnant, do not take the tablets. If you become pregnant, stop taking the tablets and consult your doctor. Consult your doctor if you are unsure or need more advice.

It is not known if ARCOXIA is excreted in human milk. If you are breast-feeding, or planning to breast-feed, consult your doctor before taking ARCOXIA. If you are using ARCOXIA, you must not breast-feed.

Driving and using machines

Dizziness and sleepiness have been reported in some patients taking ARCOXIA.

Do not drive if you experience dizziness or sleepiness.

Do not use any tools or machines if you experience dizziness or sleepiness.

Important information about some of the ingredients of ARCOXIA

ARCOXIA contains lactose. If you have been told by your doctor that you are unable to tolerate some sugars, contact your doctor before taking this medicinal product.

Go to top of the page

3. HOW TO TAKE ARCOXIA

Always take ARCOXIA exactly as your doctor has told you. You should check with your doctor or pharmacist if you are not sure.

ARCOXIA Tablets should not be taken by children or adolescents under 16 years of age.

Take ARCOXIA Tablets by mouth once a day. ARCOXIA can be taken with or without food.

Do not take more than the recommended dose for your condition. Your doctor will want to discuss your treatment from time to time. It is important that you use the lowest dose that controls your pain and you should not take ARCOXIA for longer than necessary. This is because the risk of heart attacks and strokes might increase after prolonged treatment, especially with high doses.

Osteoarthritis

The recommended dose is 30 mg once a day, increase to a maximum of 60 mg once a day if needed.

Rheumatoid arthritis

The recommended dose is 90 mg once a day.

Gout

The recommended dose is 120 mg once a day which should only be used for the acute painful period, limited to a maximum of 8 days treatment.

Ankylosing spondylitis

The recommended dose is 90 mg once a day.

People with liver problems

  • If you have mild liver disease, you should not take more than 60 mg a day.
  • If you have moderate liver disease, you should not take more than 60 mg every other day or 30 mg a day.

If you take more ARCOXIA than you should

You should never take more tablets than the doctor recommends. If you do take too many ARCOXIA tablets, you should seek medical attention immediately.

If you forget to take ARCOXIA

It is important to take ARCOXIA as your doctor has prescribed. If you miss a dose, just resume your usual schedule the following day. Do not take a double dose to make up for the forgotten tablet.

If you have any further questions on the use of this product, ask your doctor or pharmacist.

Go to top of the page

4. POSSIBLE SIDE EFFECTS

Like all medicines, ARCOXIA can cause side effects, although not everybody gets them.

If you develop any of these signs you should stop ARCOXIA and talk to your doctor immediately:

  • shortness of breath, chest pains, or ankle swelling appear or if they get worse
  • yellowing of the skin and eyes (jaundice) – these are signs of liver problems
  • severe or continual stomach pain or your stools become black
  • an allergic reaction- which can include skin problems such as ulcers or blistering, or swelling of the face, lips, tongue, or throat which may cause difficulty in breathing

The following side effects can occur during treatment with ARCOXIA:

Common (occurring in greater than 1 out of 100 and less than 1 out of 10 people)

Weakness and fatigue, dizziness, headache, flu-like illness, diarrhoea, wind, nausea, indigestion (dyspepsia), stomach pain or discomfort, heartburn, changes in blood tests related to your liver, swelling of the legs and/or feet due to fluid retention (oedema), increased blood pressure, palpitations, bruising.

Uncommon (occurring in greater than 1 out of 1000 and less than 1 out of 100 people)

Stomach or bowel bloating, chest pain, heart failure, feeling of tightness, pressure or heaviness in the chest (angina pectoris), heart attack, stroke, mini-stroke (transient ischaemic attack), abnormal heart rhythm (atrial fibrillation), upper respiratory infection, high levels of potassium in your blood, changes in blood or urine tests relating to your kidney, changes in your bowel habits including constipation, dry mouth, mouth ulcers, taste alteration, gastroenteritis, gastritis, stomach ulcer, being sick (vomiting), irritable bowel syndrome, inflammation of the esophagus, blurred vision, eye irritation and redness, nose bleed, ringing in the ears, vertigo, appetite increases or decreases, weight gain, muscle cramp/spasm, muscle pain/stiffness, inability to sleep, sleepiness, numbness or tingling, anxiety, depression, decreases in mental sharpness, breathlessness, cough, swelling of the face, flushing, skin rash or itchy skin, urinary tract infection, platelets decreased, decreased number of red blood cells, decreased number of white blood cells.

Rare (occurring in greater than 1 out of 10,000 and less than 1 out of 1000 people)

Low blood levels of sodium, redness of the skin.

Very Rare (occurring in less than 1 out of 10,000 people)

Allergic reactions (which may be serious enough to require immediate medical attention) including hives, swelling of the face, lips, tongue, and/or throat which may cause difficulty in breathing or swallowing, bronchospasm (wheezing or shortness of breath), severe skin reactions, inflammation of the stomach lining or stomach ulcers that can become serious and may lead to bleeding, liver problems, serious kidney problems, severe increase in blood pressure, confusion, seeing, feeling or hearing things that are not there (hallucinations).

Not known (frequency cannot be estimated from the available data)

Yellowing of the skin and eyes (jaundice), inflammation of the pancreas, fast heart rate.

If any of the side effects gets serious, or if you notice any side effects not listed in this leaflet, please tell your doctor or pharmacist.

Go to top of the page

5. HOW TO STORE ARCOXIA

Keep out of the reach and sight of children.

Do not use ARCOXIA after the expiry date which is stated on the pack. The expiry date refers to the last day of the month.

Bottles: Keep the container tightly closed in order to protect from moisture.

Blisters: Store in the original package in order to protect from moisture.

Medicines should not be disposed of via wastewater or household waste. Ask your pharmacist how to dispose of medicines no longer required. These measures will help to protect the environment.

Go to top of the page

6. FURTHER INFORMATION

What ARCOXIA contains

  • The active substance is etoricoxib. Each film coated tablet contains 30, 60, 90 or 120 mg of etoricoxib.
  • The other ingredients are:

    Core: calcium hydrogen phosphate (anhydrous), croscarmellose sodium, magnesium stearate, microcrystalline cellulose.

    Tablet coating: carnauba wax, lactose monohydrate, hypromellose, titanium dioxide (E171), triacetin.

    The 30-, 60- and 120-mg tablets also contain yellow ferric oxide (E172, colouring agent) and indigo carmine lake (E132, colouring agent).

What ARCOXIA looks like and contents of the pack

ARCOXIA Tablets are available in four strengths:

30 mg blue-green, apple-shaped, biconvex film coated tablets marked ‘ACX 30’ on one side and ‘101’ on the other.

60 mg dark green, apple-shaped, biconvex film coated tablets marked ‘ARCOXIA 60’ on one side and ‘200’ on the other.

90 mg white, apple-shaped, biconvex film coated tablets marked ‘ARCOXIA 90’ on one side and ‘202’ on the other.

120 mg pale-green, apple-shaped, biconvex film coated tablets marked ‘ARCOXIA 120’ on one side and ‘204’ on the other.

Pack sizes:

30 mg:

Pack sizes of 2, 7, 14, 20, 28 tablets or multi-packs containing 98 (2 packs of 49) tablets in blisters.

60, 90, 120 mg:

Pack sizes of 2, 5, 7, 10, 14, 20, 28, 30, 50, 84, 100 tablets or multi-packs containing 98 (2 packs of 49) tablets in blisters; or 30 and 90 tablets in bottles.

Not all pack sizes may be marketed.

Wednesday, October 28, 2009

Sleeping beauty

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Subhanallah, Alhamdulillah

Alhamdulillah, hari ni kita masih mampu bangun, masih mampu melihat masih mampu tersenyum masih mampu membaca dan dikurniakan 1001 nikmat yang tidak ada gantinya, kalau nak disenaraikan tidak cukup nak di postkan di mana2 blog =) sujud syukur, maksimumkan ibadah semampu kita tanda syukur kita atas kurniaan rahmat dari Rabb Yang Maha Agung, Yang tidak pernah membiarkan kita walau satu saat! Subhanallah

Semalam, saya tidak dapat bangun seharian. Saya bangun pagi jam 5.30 dan selepas solat subuh, saya terus membaringkan diri di katil. Pening..sangat2 pening, saya tidak mampu untuk bangun. tekak terasa loya..

"Aduh, ni mesti kesan ubat semalam" saya membuat sedikit assumption berdasarkan pengalaman2 sebelum ini. Saya sangat susah untuk menyesuaikan diri dengan ubat tahan sakit yang lain. Saya biasanya akan mendapat side effect yang kadangkala hanya sedikit orang sahaja yang mengalaminya. Jam 11 pagi saya bangun untuk mandi, sampai separuh jalan, saya tak mampu bertahan. Balik ke katil dan terus memejamkan mata. Terasa sungguh tak larat! Dan akhirnya saya kembali tertidur dan bangun semula jam 2.30 petang.

Terasa lega sedikit, namun tak mampu bertahan, pening yang saya cuba untuk lawan kembali mengganggu jam 7 malam. Kali ini saya tak mampu untuk duduk. Selepas isya saya baring di katil dan tidur semula sampai pagi.

Hari tidur =), saya kemudian pantas menaip mesej kepada Dr Nizar. Alhamdulillah. Satu lagi nikmat dari Allah. Dr kemudian memberi persetujuan untuk saya berhenti mengambil ubat itu. sangat susah bagi Dr untuk memadankan ubat bagi saya.

Tuesday, October 27, 2009

Oxicodine 10mg

Oxycodine

Oxycodine is a common misspelling of oxycodone.

What is oxycodone (oxycodine)?

Oxycodone (oxycodine) is a narcotic (opiate-type) pain reliever used to treat moderate to severe chronic pain, such as cancer pain. It acts on certain area in the brain to provide pain relief. Oxycodone (oxycodine) should not be used as needed for mild pain which will go away in a few days or for prevention of pain after surgery. If you have not been on oxycodone (oxycodine) before surgery, you should not use it for acute pain in the first 12 to 24 hours after surgery.

Oxycodone (oxycodine) may also be used for other purposes not listed in this medication guide.

Before taking oxycodone (oxycodine), tell your doctor if you are allergic to it, or to other similar narcotic pain relievers such as codeine or hydrocodone.

Oxycodone (oxycodine) side effects include nausea, vomiting, constipation, mild itching, drowsiness, dry mouth, lightheadedness, loss of appetite and weakness

sumber: http://www.drugs.com/misspellings/oxycodine.html

Monday, October 26, 2009

Tiba2 terasa sangat bimbang

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah..
Akhir2 ni, rasa cepat je nak menulis di blog, mungkin banyak perkara yang terjadi

Saya bergantung dengan ubat, bukan ubat biasa tapi ubat tahan sakit..yang umumnya diketahui tidak baik untuk satu tempoh yang panjang. Saya sudah mengambil ubat tahan sakit untuk satu tempoh yang konsisten.

"Jangan kawan sangat dengan ubat tu, dia jahat jugak." pesan Dr Nizar apabila saya memberitahu mengambil arcoxia 120mg setiap hari untuk menahan sakit. Cadangan dr untuk cuba untuk kurangkan dos ubat tahan sakit yang satu itu.


arcoxia 120mg

Saya akui, saya tidak lagi seperti dulu, jika dahulu saya akan tahan sakit hingga betul2 tidak mampu atau sampai saya pitam atau saya juga akan melimitkan kerja harian saya agar saya tidak berasa sakit. Tapi kini, saya amat cepat untuk makan ubat tahan sakit, saya mahu berdikari, mahu menguruskan diri. Dengan ubat tahan sakit juga saya masih sakit jika fizikal saya banyak bergerak. 'banyak' istilah saya mungkin tidak bagi orang lain. Sudah cukup untuk mendatangkan rasa sakit bila saya bergerak dari kelas ke kelas berturut2 atau untuk masa sekarang, turun ke bilik di tingkat 1 juga adakalanya saya terpaksa berhenti sekejap. Dan pernah saya hampir tidak mampu melangkah untuk satu tempoh walhal ketika itu saya hanya turun ke bilik bawah menggunakan lif. Subhanallah..Maha Suci Allah yang memegang setiap sesuatu.arcoxia 120mg

Saya tidak menulis untuk menarik simpati. Bukan juga untuk mengadu. Saya cuma terfikir, adakah satu cara untuk saya mengurangkan ubat tahan sakit yang akhirnya akan mendatangkan mudarat pada saya? Dalam masa yang sama saya masih mampu melakukan kerja2 seharian, minimum menguruskan diri saya?

Saya mohon petunjuk dari Allah, saya mohon agar diletakkan pergantungan sepenuhnya padaNya..hati saya tiba2 terasa bimbang, memikirkan side effect ubat2 tahan sakit yang sama ambil..

Perjalanan kali ini





Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihi Yang padaNya disandarkan setiap sesuatu..subhanallah

Pagi ni agak letih, mungkin kerana perjalanan ke Kelantan semalam. Sampai rumah semalam lebih kurang jam 10 malam. 25 oktober, tarikh yang ditetapkan untuk berjumpa dr, dah pun berlalu, entah kenapa pagi sebelum berjumpa doktor semalam hati tidak seronok, mungkin menguji pergantungan dan keyakinan pada Yang Memegang hati2 manusia


mri prolapse disc

'ada prolapse disc' komen dr Nizar Abdul Jalil dan disc L5 S1 tu dah out," komen ringkas dr Nizar tatkala melihat imej MRI..saya tidak tahu perasaan apa yang wujud ketika itu, saya tidak sedih sama sekali tidak. Saya juga tidak terkejut. Malah saya lega. Setelah beberapa pemeriksaan di buat, Dr mengesahkan kali ini "your simptom tu signifikan dengan MRi film"




Kaki kiri saya selalu kebas, apabila berjalan banyak, duduk dan berdiri lama dan adakalanya saya rasa macam tak ada kaki kiri! Subhanallah, saya masih punya kaki untuk bergerak, masih mampu melakukan aktiviti seharian cuma saya agak terbatas tapi tidak ada nikmat besar yang hilang, Alhamdulillah.

"Kaki saya selalu rasa kebas, macam kurang function berbanding kaki kanan bila saya buat aktivit seharian" saya cuba menerangkan kepada dr. Memang itu simptomnya kepada masalah disc. Namun masih mampu dikawal. Saya cuma tidak mampu menahan sakit akibat dari duduk lebih dari sejam di kerusi.

"manageable tak?" soal Dr, saya berfikir sejenak..jika dibandingkan dengan satu ketika dulu. Kemudian saya memberi jawapan ringkas "ya".

"Dr, saya tak boleh tahan duduk lama. Macam sakit sumwhere dekat facet joint" Facet joint, satu lagi masalah yang saya hadapi menyebabkan saya kurang keupayaan untuk duduk statik dalam tempoh lebih dari sejam. Hasil pembacaan saya, saya rasa simptomnya begitu.

"ada muscle problem kat belakang ni, facet tu kita dah inject hari tu" ini penemuan terbaru untuk pemeriksaan semalam. Tapi muscle pain tu sakit. "awak jangan duduk lama sangat, lepas setengah jam berhenti, rehat kemudian baru sambung semula," komen seorang lagi dr

3 small injection diberikan di bahagian belakang. Injection terakhir sangat2 sakit. Saya tidak mampu lagi tersenyum. Mata saya pejamkan rapat, tangan saya genggam sekuatnya bantal di kepala. Jarum suntikan tepat kena pada tempat yang sakit. Biasanya saya akan senyum walaupun saya sakit ketika pemeriksaan, psikologi untuk diri sendiri mungkin. Dan adakalanya menyukarkan dr! "hang ni sakit pun senyum" kata dr.

Agak sejam berada dalam bilik dr, semuanya berakhir untuk hari ini, 3 jenis ubat dibekalkan. Berserta nasihat2 penjagaan kesihatan diri. 5 tube darah diambil untuk melihat kebarangkalian penyakit2 lain. "datang dengan masalah selori" kata2 dr menyebabkan saya tersenyum sendiri memikirkannya.

Saya cuma berharap dan berdoa agar dikurniakan yang terbaik dari sisiNya, jika dengan kesakitan ini, saya lebih akrab denganNya saya mohon doa agar dikuatkan menghadapi semua ini namun jika kesakitan ini menjauhkan saya dariNya, saya mohon dijauhkan..



Saturday, October 24, 2009

Kisah epal buatmu


Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pokok epal yang amat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pokok epal ini setiap hari. Dia memanjat pokok tersebut, memetik serta memakan epal sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia berehat lalu terlelap di perdu pokok epal tersebut. Budak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya. Pokok epal itu juga menyukai budak tersebut.

Masa berlalu... budak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pokok epal tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pokok epal tersebut dengan wajah yang sedih.

"Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pokok epal itu.

"Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau," jawab budak remaja itu.

"Aku mahukan permainan. Aku perlukan wang untuk membelinya," tambah budak remaja itu dengan nada yang sedih.

Lalu pokok epal itu berkata, "Kalau begitu, petiklah epal-epal yang ada padaku. Jualkannya untuk mendapatkan wang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kau inginkan."

Budak remaja itu dengan gembiranya memetik semua epal di pokok itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pokok epal itu merasa sedih.

Masa berlalu...


Suatu hari, budak remaja itu kembali. Dia semakin dewasa. Pokok epal itu merasa gembira.

"Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pokok epal itu.

"Aku tiada masa untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan wang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bolehkah kau menolongku?" Tanya budak itu.

"Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya." Pokok epal itu memberikan cadangan.

Lalu, budak yang semakin dewasa itu memotong kesemua dahan pokok epal itu dan pergi dengan gembiranya. Pokok epal itu pun tumpang gembira tetapi kemudiannya merasa sedih kerana budak itu tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pokok epal itu. Dia sebenarnya adalah budak lelaki yang pernah bermain-main dengan pokok Epal itu. Dia telah matang dan dewasa.

"Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pokok epal itu.

"Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi budak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai bot. Bolehkah kau menolongku?" tanya lelaki itu.

"Aku tidak mempunyai bot untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pokok ini untuk dijadikan bot. Kau akan dapat belayar dengan gembira," cadang pokok epal itu.

Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pokok epal itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu.

Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin dimamah usia, datang menuju pokok epal itu. Dia adalah budak lelaki yang pernah bermain di sekitar pokok epal itu.

"Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi nak diberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangku untuk kau buat bot. Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati..." kata pokok epal itu dengan nada pilu.

"Aku tidak mahu epalmu kerana aku sudah tiada bergigi untuk memakannya, aku tidak mahu dahanmu kerana aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mahu batang pokokmu kerana aku tak berupaya untuk belayar lagi, aku merasa penat dan ingin berehat," jawab lelaki tua itu.

"Jika begitu, berehatlah di perduku," cadang pokok epal itu.

Lalu lelaki tua itu duduk berehat di perdu pokok epal itu dan berehat. Mereka berdua menangis kegembiraan.

Cerita ini sengaja dipaparkan untuk mengajak kita berfikir tentang pengajaran di sebalik cerita tersebut. Sebenarnya, pokok epal yang dimaksudkan di dalam cerita itu adalah kedua-dua ibu bapa kita.

Bila kita masih muda, kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita di dalam kesusahan. namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa sahaja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup.

Anda mungkin terfikir bahawa budak lelaki itu bersikap kejam terhadap pokok epal itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayan ibu bapa mereka.

Hargailah jasa ibu bapa kepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan hari bapa setiap tahun. semoga memberikan keinsafan dan kesedaran kepada remaja kita. anak yang soleh adalah anak yang berusaha membawa ibu bapa mereka ke syurga dan membimbing mereka mencapai redha allah yang esa, walaupun kita tidak punya masa sekalipun jangan sesekali kita lupa untuk mendoakan kesejahteraan mereka, kerana redha Allah terletak pada redha mereka.

jihad yang satu ini

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan asma Allah yang padaNya kami sandarkan sepenuhNya padaMu, kami tidak punya apa melainkan apa yang Kau pinjamkan kepada kami, sesungguhnya kami tidak tahu apa yang terbaik untuk diri kami sendiri, Kau tuntunlah langkah kami Kau kuatkan jiwa-jiwa kami menerima yang terbaik dari sisiMu

Subhanallah Alhamdulillah

Pagi ni, saya dah berada di rumah, di ipoh..Tengah menunggu untuk bertolak ke Kelantan, HUSM. Hampir 2 bulan tidak ke sana, macam2 perasaan bermain di fikiran, hanya kepadaMu ya Allah kami sandarkan segalanya, kuatkan langkah kakiku ya Allah. Sepatutnya appoinment 4hb yang lepas tapi atas masalah2 yang tidak dapat dielakkan, saya akhirnya akur dengan permintaan untuk menangguhkan appoinment tersebut walaupun hakikatnya jauh dari sudut hati saya, terlalu berat rasanya untuk menunda appoinment, kalau boleh secepat mungkin saya mahu bertemu dengan doktor. Bertahan dengan ubat tahan sakit sangat merisaukan..Sekali lagi, saya bukana pesakit kritikal, kesakitan yang saya alami tidak besar. Malah tidak ada apa-apa pun yang kurang pada pandangan saya. Atau kata2 dari kenalan saya yang saya di HUSM dulu, "Sakit kita ni, bukan boleh bawa mati, cuma kita ni tak selesa sikit la, tak sama macam orang lain " =)

Saya menghidapi sakit tulang belakang. Macam2 assumption dan macam2 cara yang dicadangkan oleh doktor. "Facet joint", "Periformis Muscle", "prolapse disc" antara hadiah2 Allah buat saya. Dan yang terbaru saya 'disebut2' sebagai penerima satu lagi hadiah Allah, "arthritis". Segalanya masih dalam 'penyelidikan'. Doktor bukan penyembuh penyakit. Mereka hanya berusaha sebatas kepakaran dan penetahuan masing2. Mereka hanya perantara Allah.

Saya punya satu kelemahan yang besar, yang mungkin sisi ini yang sedang Allah tarbiyah saya melalui 'penyakit2' yang hadir. Saya tidak pandai untuk menceritakan sakit yang dirasa, baik kepada ahli keluarga, doktor atau sesiapa sahaja. Jihad inilah yang sedang saya usahakan. Esok jam 9 am, saya dijadualkan untuk bertemu dengan doktor, saya masih berfikir2 bagaimana untuk menceritakan pada doktor, berfikir2 bagaimana untuk berbincang secara matang kerana saya biasanya akan 'cepat mengalah' pada keadaan sekeliling apabila melibatkan hal kesihatan. Saya mohon doa dari semua pihak untuk Allah berikan saya keberanian dan kekuatan untuk jihad yang satu ini =)

Di satu sudut, saya ingin mengajak kita semua untuk berfikir dan merenung, hakikat kehidupan kita dan hakikat dakwah yang kita pikul..Berusaha meletakkan diri yang terbaik dari sisi Allah bukan sesuatu yang mudah dan tidak slalunya manis. Di saat semua orang sibuk bergerak melaksanakan amanah yang diberikan, sibuk berprogram, memenuhi masa dengan mendengar pengisian, saya berada di sini, di rumah dan esok saya perlu berjumpa doktor.

Jika dipandang dengan mata kasar, saya adalah orang yang rugi kerana tidak dapat bersama rakan2 seperjuangan. Namun, ingatkanlah saya bahawa apa yang sedang saya lakukan ini adalah salah satu kerja dakwah yang diamanahkan khusus buat saya. Dimana pun kita, apa pun yang kita lakukan adalah dakwah. Sama2 lah kita memandang dan meluruskan walau sekecil2 benda dalam kehidupan kita bahawa ini adalah satu ibadah yang kita lakukan hanya kerana Allah. Kerana penciptaan kita adalah untuk beribadah kepadaNya.

Jangan seekali kita biarkan setiap masa, berlalu dengan sia2..biarkan kesakitan, kelelahan dan kesabaran kita diukur dan diterima sebagai nilai ibadah di sisi2 Allah..
(Az- Zariyat:56) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepadaKu

Saya tidak suka sekali mendengar kata2 dari akhwat "ana tak sesibuk antunna". Carilah bahagian dan ruanag untuk kita menyumbang kepada agama. Pandanglah setiap sisi yang kita lakukan sebagai ibadah. Jangan sesekali kita mensia-siakan peluang yang diberikan.

Saya adalah manusia yang sentiasa lupa, bantulah saya untuk kita sama2 meraih redha Allah, membangunkan ummat yang sudah lama lena. Juga membangunkan diri saya yang punya sangat2 banyak kelemahan. Sesungguhnya setiap kita mempunyai jihad yang khusus dari Allah. saya mohon doanya dari semua untuk jihad yang satu ini

Thursday, October 22, 2009

Izinkan hambaMu sujud syukur



Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Subhanallah,Alhamdulillah..lama benar saya tak mengupdate blog ni, ketandusan idea tak tahu apa yang perlu diungkapkan, nikmat pinjaman yang Allah tarik semula..mungkin ada sesuatu yang perlu direnungkan, menyampaikan bahan juga terasa begitu susah akhir2 ini, ketandusan ilmu rasanya..masakan Allah mentakdirkan sesuatu tanpa hikmah disebaliknya, tidak ada sesuatu pun yang terlepas dari pengawasan Allah, yang Allah tunjukkan kami apa yang kami lupa

(Ibrahim:14) Dan(ingatlah) ketika TuhanMU memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu) pasti azabKu sangat berat..




untuk mengungkapkan post kali ini, mengambil masa yang agak lama, masa untuk mengungkapkan satu pengakuan yang tak pernah diungkapkan.."saya sakit" bukan tidak mengaku, namun sekadar mengambil keputusan dari sudut psikologi untuk menguatkan diri sendiri, maaf pada banyak pihak yang terlalu banyak bersabar selama ini..

Saya mohon ampunan dari Allah Rabb Yang Maha Agung, Maha Dekat dengan hambaNYA dan mohon dihindarkan dari kejelekan amal, sifat2 mazmumah yang tidak layak untuk ada pada diri seorang hamba yang hina ini. Moga2 entri ini sedikit sebanyak membantu saya dan mengajak semua orang merenung kembali rasa syukur yang ada kalanya sukar diungkapkan.



Kesakitan yang saya rasa tidak seteruk dan sekronik orang lain, malah mungkin kesakitan ini sebenarnya hanya 0.001% dibandingkan dengan orang lain. Saya masih punya cukup anggota, masih mampu bercakap, bergelak ketawa, menangis, makan dan minum. Masih punya keluarga yang sangat supportive. Jazakallahu khairan jaza' buat semua yang tidak pernah jemu memberi sokongan dan bantuan. Hanya sesekali sakit datang dan nikmat berjalan ditarik,itupun tidak lama.

Dengan rasa sakit ini, saya mula sedar maksud "ingat 5 perkara sebelum 5 perkara" -sihat sebelum sakit, dengan kesakitan yang datang dan pergi tidak menentu, saya biasanya cuba menyelesaikan setiap perkara ketika saya sihat, kerana saya tidak tahu bila saya mampu menyelesaikan. Umpamanya study, saya bukan ulat buku, bukan juga orang yang sangat rajin study..Namun, saya sedang belajar dengan izin Allah untuk sentiasa berusaha untuk study setiap masa yang ada kerana saya takut andai malam sebelum peperiksaan atau 2,3 hari sebelum peperiksaan saya sakit dan tidak mampu untuk study..satu hikmah yang Allah ajarkan pada saya bahawa sebaik2 perancang adalah Allah..

Satu perkara yang saya cuba dan masih mencuba untuk praktikalkan melalui pembacaan saya..sakit dan sihat itu nikmat Allah, sihat adalah nikmat yang tidak terhingga..ketika melihat gambar sewaktu zaman persekolahan dulu, saya adakalanya berfikir bagaimana saya berjalan satu ketika dahulu tanpa rasa sakit? bagaimana saya mampu berlari dan bermain satu ketika dahulu tanpa rasa sakit? saya masih tertanya2 bagaimana rasa itu? dan akhirnya saya tersenyum sendiri..namun, saya juga dikurniakan nikmat sakit yang tidak semua orang rasa..sihat dan sakit boleh mendekatkan kita pada Rabb dan kedua2nya juga boleh menjauhkan kita dari Rabb..bukankah matlamat akhir kita berjumpa dengan Rabb Yang Agung? Maha Suci Allah, saya mohon agar tidak dijauhkan atas mana2 nikmat yang diberikan

Saya sangat takut, sangat2 takut untuk menulis entri ini, kerana saya akan diuji atas apa yang saya tulis..saya tidak mahu menjadi hamba yang dimurkai kerana bertutur tanpa amal, jadi saya mohon dengan permohonan yang amat pada setiap pembaca untuk sentiasa mengingatkan saya semula andai satu hari nanati saya seakan2 lupa dengan apa yang diungkapkan ketika ini..

(61:2-3) Wahai orang2 beriman, mengapakah kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.

Jadilah hamba yang bersyukur, perbanyakkan mengingati Allah dalam setiap nikmat yang dikurniakan walau sekecil apa sekalipun nikmat itu..biasakan diri dengan sujud syukur, bersyukur pada Allah atas setiap nikmat yang dikurniakan dalam setiap hari..Jika hari ini,kita sakit, bersyukurlah pada Allah kerana Allah sedang memberikan tarbiyah langsung darinya..disamping berdoa moga Allah mendekatkan kita padaNya dengan nikmat ini..
saya sangat suka bait2 lagu raihan- Syukur

rasa syukur itulah taat
setiap tempat setiap waktu
syukur itu dapat dilihat
pada sikap dan tingkah laku

syukur itu sifat mulia
hindar dari tamak haloba
rasa cukup apa yang ada
hati tenang hidup sejahtera

syukur itu banyak caranya
taat beribadah tekun berusaha
saling membantu berkasih sayang
murah senyuman hulur sedekah

Ayuh sahabat, kita tidak mahu menjadi hamba yang hanya bersyukur apabila dijauhkan bala, tidak mahu menjadi hamba yang hanya bersyukur apabila masalah selesai, bukan juga bersyukur hanya apabila kita sembuh dari sakit..namun bersyukurlah saat kita ditimpa masalah, bersyukurlah juga saat kita sakit, kerana sesungguhnya kita hamba yang tidak tahu apa yang terbaik buat kita, pasti apa yang dikurniakan pada kita itulah yang terbaik. Jadi bersyukurlah kerana kita dikurniakan yang terbaik buat diri kita..

Saya belum selesai melakukannya, saya masih belajar melakukannya dan saya mahu mengajak kita semua berusaha untuk menjadi hamba yang bersyukur, dan kita saling meningati untuk bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan, bagaimana menjadi hamba yang bersyukur? saya mampu memberikan secara ringkas kerana saya masih belajar dan mencari ilmu untuk menjadi hamba yang berysukur..sedikit demi sedikit tingkatkan ibadah kita..menyemai rasa kehambaan disamping tanda bersyukur kita pada Rabb yang tidak pernah putus memberikan nikmat..

Ingatkan saya tatkala saya lupa,
"wahai Rabb Yang Maha Agung..Yang Maha Tahu, Kau teguhkan hati kami tatkala kami ditimpa ujian, jangan Kau palingkan kami setelah Kau beri petunjuk kepada Kami, maafkan Kami andai kami terlupa atau tersalah, dekatkan kami denganMu ya Allah, jadikan Kami hamba yang bersyukur..sesungguhnya Engkau Maha Mendengar..




Thursday, September 24, 2009

Kenapa Anda Berdakwah? – Siri 2 (Kelesuan Kampus)

sumber : saifulislam.com

ht_indon.jpg

“Asyik politik sahaja. Ke mana hilangnya Tarbiyah? Demonstrasi bukan main ramai yang turun, solat jemaah di masjid habuk pun tiada!”, rungut seorang perungut di kampus.

“Tak habis-habis dengan isu Tarbiyah diri, syakhsiah dan peribadi. Di mana sensitiviti warga kampus dengan ancaman massa? Nak baiki diri sedangkan keliling penuh kemungkaran? Bagai membela anak di kandang harimau. Silap-silap, kita dan anak dua-dua dibaham sama”, keluh seorang pengeluh di kampus.

Rungutan dan keluhan silih berganti. Dalam rentetan rasa tidak puas hati itu, tercetus pelbagai reaksi warga kampus terhadap dakwah mereka sendiri.

Kerja dakwah di kampus memang mencabar. Tambahan pula cabaran itu berubah dari semasa ke semasa. Kumpulan dakwah yang gagal membaca perubahan lantas gagal mengubah strategi dan pendekatan, akan mengalami kelumpuhan sokongan dan perhatian warga kampus.

Banyak persoalan yang dilontarkan kepada saya. Serba salah mahu menjawabnya, kerana saya takut saya akan cuba memaksa pengalaman silam kepada hari ini yang sudah jauh berbeza berbanding semalam.

Mungkin serba sedikit perkongsian pengalaman sebagai bekas aktivis pelajar.. jika ada kebaikan yang dapat dikongsi bersama, mohon taufik dari Allah agar diperkembangkan ia.

Di dalam mailing list saifulislam @ yahoogroups, saya melepaskan sebahagian maklum balas kepada isu gerak kerja dakwah di kampus (mesej #1928 – #1955) untuk melihat maklum balas umum. Persoalan berkaitan sensitiviti dan kerahsiaan tidaklah begitu signifikan kerana ia adalah ‘rahsia umum’ yang diketahui semua. Kelesuan gerakan pelajar berteraskan Islam melanda hampir kesemua kampus dan kelesuan itu adalah sebahagian daripada kelesuan gerakan Islam itu sendiri, khususnya semenjak tiga atau empat tahun kebelakangan ini.

Namun, tidaklah komen-komen yang diberikan itu mendatangkan apa-apa manfaat, jika ia sekadar luahan rasa tidak puas hati dan mengumumkan kecederaan peribadi kepada ramai.

Keterlibatan seseorang di dalam aktiviti Islam di kampus, mestilah secara PRO AKTIF. Maksud saya, memang tidak dinafikan, keterlibatan kita di dalam aktiviti seperti usrah, seminar, tamrin dan sebagainya adalah ke arah untuk memperbaiki diri, tetapi melibatkan diri dalam dakwah semata-mata untuk MENERIMA, bukanlah ciri seorang mukmin yang cemerlang. Cemerlang is Better than Good or even Better than Best.

Apabila kita menyertai kerja dakwah secara proaktif, maka kita tidak akan menghukum diri dengan masalah. Jika zaman anda adalah zaman gerak kerja dakwah itu cemerlang, maka terlibatlah secara pro aktif dengan menyumbangkan sebanyak mungkin idea dan tenaga untuk meningkatkan kecemerlangan itu.

Namun jangan lupa kepada realiti kehidupan. Kita tidak sentiasa dapat apa yang kita suka, maka belajarlah untuk suka apa yang kita dapat. Jika ditakdirkan Allah, era keterlibatan kita di dalam kerja dakwah itu adalah era masalah, krisis, lesu dan bisu, maka tawarkanlah diri untuk menjadi sebahagian daripada penyelesaian.

Zaman Tarbiyah dan Politik cemerlang, kita dapat peluang untuk belajar cara melaksanakan tugas secara optimum. Zaman Tarbiyah lesu dan Politik bisu, ambillah peluang untuk belajar menyelesaikan masalah. Ia sangat mematangkan kerana realiti di dalam kehidupan pasca campus memang tidak seindah kertas kerja dan seminar.

Jika kita tidak berpuas hati dengan kumpulan yang kita sertai, kumpulan mana yang kita mahu pergi jika kesempurnaan yang dicari? Semua kumpulan yang ada adalah kumpulan manusia. Kalau manusialah nama ahlinya, kelebihan dan kekurangan adalah corak yang mesti wujud. Buat apa mengeluh dan berlari ke kanan, seketika ke kiri pula, kerana melarikan diri dari kekurangan? Tampilkan peranan… berhentilah daripada bersikap reaktif dan melarikan diri dari kekurangan. Jika anda terus berlari mengejar kesempurnaan, anda sebenarnya berlari di dalam satu pusingan yang akan berakhir di titik yang sama.

Kekurangan dan kelemahan bukannya untuk dicela atau dibenci. Ia pelajaran dari Tuhan untuk kamu. Kamu sudah ada kehidupan tahun 2007 yang penuh kesempurnaan. Maka apa salahnya kumpulan dakwah kamu diuji dengan kekurangan? Setelah hidup penuh ganjaran pahala syukur atas kesempurnaan, gunakanlah gelanggang dakwah untuk mengutip pahala sabar dan tekun memperbaiki kelemahan.

Sebab itulah dalam banyak tulisan saya, saya tegaskan, what happened to you is not as important as what happen IN YOU. Bagaimana anda memanfaatkan peluang dan bagaimana anda memanfaatkan masalah? Kedua-duanya adalah ‘musibah’ yang baik, yang Allah kurniakan sebagai guru kehidupan kita.

attaubah51.GIF

Katakanlah (Wahai Muhammad): “Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yYang telah ditetapkan Allah BAGI kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman itu bertawakal” (At-Taubah : 51)

Semua musibah sama ada berupa kurnia mahu pun bencana, adalah ketentuan Allah UNTUK kita. Bukannya hukuman KE ATAS kita. Namun, sikap kita dalam mendepani cabaran itulah yang menentukannya. Jangan lupa diri terhadap kejayaan dan jangan lemah semangat dengan kegagalan. Sesungguhnya kejayaan itu bukannya destinasi, ia adalah sebuah perjalanan. Maka di sepanjang perjalanan dakwah di kampus, raikanlah segala kemenangan kecil, biar pun ia hanya membetulkan senget tudung seorang gadis yang naif.

Syabas kepada pemimpin pelajar yang gigih memimpin, syabas juga kepada pelajar yang gigih menentang AKU TIDAK PEDULISMA.

Pujuklah dirimu wahai si pengeluh, agar menjadi salah satu antara dua. Sama ada menjadi penyumbang kecemerlangan, atau menjadi penawar diri kepada penyelesaian. Bagi yang berjuang sekadar di pinggiran, mengeluh sepanjang zaman, sesungguhnya Syurga tidak begitu mengalu-alukan penonton yang budiman.

Erti Hidup Pada Memberi… be proactive!

Wassalamualaikum wbt.

ABU SAIF @ www.saifulislam.com

Kenapa Anda Berdakwah? – Siri 1

sumber : saifulislam.com

muslim5.jpg

Saya sering ditanya oleh adik-adik di kampus tentang dakwah, tentang jamaah, tentang kaedah memilih badan yang ingin disertai… dengan pelbagai format pertanyaan.

Namun, adik-adik di kampus perlu berhenti sejenak dan menapak selangkah ke belakang. Jawab dahulu soalan yang paling penting, MENGAPA MAHU BERDAKWAH? Jawab dahulu soalan ini, sebelum pergi kepada soal organisasi dan jamaah.

Ada orang mengambil keputusan untuk berdakwah, kerana persekitarannya penuh kerosakan dan maksiat. Pengikut aliran Nafsu Nafsi semakin tinggi, mengatasi pendukung Salafi Khalafi. Ketika segelintir rancak berbincang tentang kaedah melahirkan da’ie, siswi melahirkan anak luar nikah lebih meninggi. Sesuatu mesti dilakukan, lantas keputusan diambil, saya mesti berdakwah.

Salahkah pemikiran seperti ini? Tentu tidak salah, tetapi ada kekurangannya di situ…

Ada segelintir yang mengambil keputusan untuk berdakwah kerana hasil ilmu dan pengetahuannya, dia mendapat tahu bahawa dakwah itu wajib. Kewajipan dakwah itu sangat rasional. Fathi Yakan di dalam bukunya Apa Erti Saya Menganut Islam menegaskan tiga sudut yang membawa kepada kewajipan dakwah. Himpunan ayat al-Quran dan al-Hadith tentang kewajipan dakwah, sudah pun dihadam di dalam pelbagai siri usrah dan seminar. Dakwah itu wajib, maka ia mesti dilaksanakan.

Apakah salah berpemikiran sebegini? Tentu sekali pemikiran ini adalah pemikiran yang lurus dan benar tentang dakwah. Tetapi di sana ada sesuatu yang kurang. Kurang itu mungkin tidak muncul semasa kita di kampus. Ia datang kemudian…

Sama ada kita mengambil keputusan untuk berdakwah kerana persekitaran, atau kerana sedar akan kewajipan dakwah, kedua-dua motif dakwah ini letaknya di luar. Ia datang dari luar ke dalam diri. Apabila ia datang dari luar ke dalam, kita bergerak di medan dakwah hasil dorongan luar diri.

“Apa nak jadi dengan masyarakat di kampus kita, kalau kita tidak berdakwah”, pesan seorang naqib kepada anak buahnya.

“Takkanlah aku nak malas-malas dan mengabaikan dakwah. Ini bukan cakap naqib aku, tapi Allah yang cakap, Nabi yang cakap”, monolog seorang siswa yang baru menerima panggilan telefon memanggilnya hadir ke mesyuarat Program Minggu Dakwah tidak lama lagi.

Ya, mata melihat kemungkaran. Otak tunduk kepada rasional dalil wajib dakwah. Tetapi sudahkah HATI merasainya?

TAHU DAN MAHU

Jika kita berdakwah kerana keyakinan akal terhadap hujah dan dalil, akal kita menawarkan TAHU. Apabila kita duduk dalam ‘dunia akal ‘di kampus, ia sudah cukup untuk membantu diri kita terjun ke medan dakwah. Dunia realiti bukan dunia akal. Ia bukan dunia tahu, dunia kita adalah dunia MAHU.

Sudah berkali-kali saya cuba buktikan, bahawa manusia tidak bertindak hanya berasaskan apa yang dirinya TAHU. Manusia bertindak berasaskan apa yang dia MAHU, dan mahu itu adalah soal hati.

Bagaimanakah apa yang kita TAHU tentang dakwah itu boleh dikesan telah terserap ke dalam hati menjadi MAHU? Jawapannya tidak sukar, pada jalan dakwah itu kita mendapat KEPUASAN hidup.

Bekas peserta kursus saya (rujuk artikel Apa Tajuk Bab 1 Dakwah Anda), mengatakan bahawa beliau bersyukur dapat hadir ke kursus tersebut dan merasa rugi di pihak kawan-kawannya yang tidak hadir. Dalam keadaan baju masih dedah sana sini, dan lidah masih bertindik, beliau berkata, “saya mahu sampaikan apa yang saya dapat dalam kursus ini kepada kawan-kawan saya!”

Tidakkah beliau sudah menerima konsep dakwah? Hatinya sudah mahu, sebelum akalnya tahu…

ANALOGI 3 PEKERJA

Analogikan sahaja kepada 3 pekerja. Pekerja pertama merampus-rampus dan merungut semasa mengecat dinding kerana tertekan dengan kerjanya itu. Pekerja kedua lebih tenang dan gembira mengecat dinding kerana dia tahu, kerjanya itulah nanti yang bakal menjadi gaji. Bekerja untuk menerima imbuhan. Manakala pekerja ketiga sangat gembira dan mendapat kepuasan kerja, sebelum gaji diterima, kerana padanya perbuatan mengecat dinding bukan sekadar sebahagian kerja menyiapkan bangunan, tetapi beliau menganggap dirinya sebagai sebahagian dari kebahagiaan keluarga yang bakal duduk di rumah itu. Bukan hanya cat, tetapi yang disalut pada rumah itu adalah sebuah harapan agar ahli rumah itu nanti bahagia.

Anda pendakwah kategori mana?

Semasa berdepan dengan mesyuarat dan tekanan kerja dakwah, adakah anda merampus dan merungut-rungut? Bandingkan sahaja diri seperti ini dengan pengecat pertama. Buat sesuatu kerana terpaksa, tiada matlamat, dan penuh rungutan.

Atau anda gembira dengan dakwah di kampus? Gembira kerana penglibatan anda bakal dikira di dalam jam kredit, dan boleh dimasukkan di dalam resume? Setiap kali di awal program, nama anda akan dialu-alukan oleh penceramah? Dapat berdamping dengan orang besar-besar yang datang? Dapat kawan?

Macam-macam kita boleh dapat melalui kerja dakwah. Hati gembira apabila berdakwah untuk MENERIMA.

Dakwah kategori ini, tarafnya hanya sekadar ko kurikulum. Aktiviti persatuan. Makna dakwah yang dilakukannya kepada sebuah kehidupan, tidak begitu difikirkan. Semasa miskin jam kredit dan semasa baru berkenalan dengan ‘pengaruh’, mungkin dorongan berdakwah untuk menerima sudah cukup kuat untuk mengajak kita turun ke medan dakwah.

Tetapi jika anda berdakwah di kategori ketiga, anda berdakwah untuk mencari makna hidup. Dakwah bukan semata-mata untuk menerima pengiktirafan kampus, tetapi dakwah anda adalah untuk memberikan makna kepada diri dan rakan. Setelah diri merasa begitu bertuah terpilih menerima sentuhan Iman, terasa dalam diri untuk berkongsi tuah itu dengan saudara yang lain.

Dakwah anda bukan hanya untuk kejayaan diri, tetapi juga untuk kejayaan orang lain. Bukan hanya berjaya mengubah cara fikir, cara pakai dan cara cakap, tetapi berjaya mengubah erti hidup dan bertemu jalan menuju Syurga!

Akhirnya pendakwah ketiga, berdakwah kerana pada dakwah itulah dia bertemu kepuasan hidup. Pada dakwah itulah dia memberi makna kepada hidup. Keinginan untuk berdakwah, adalah kerana kemanisan iman dan penghargaan yang tinggi terhadap hidayah Tuhan, yang melimpah ruah di dalam hati, sebelum datang soal wajib dakwah dan panggilan dakwah terhadap kerosakan bi’ah (persekitaran).

Dakwah ini adalah dakwah dalam ke luar. Bukan lagi dakwah luar ke dalam. Dakwah ini adalah dakwah untuk memberi, bukan sekadar menghitung terima.

Kenapa soal ini penting?

DUNIA KERJAYA DAN RUMAHTANGGA

Apabila adik-adik di kampus terjun ke medan kerjaya dan berumahtangga, mereka yang dahulunya aktif berdakwah akan kecundang satu demi satu.

Mereka kecundang bukan kerana fikiran telah berubah.

Dulu saya yakin dakwah itu wajib, tetapi kini di alam kerja dan rumahtangga, saya berjumpa dengan wajib yang lebih besar dan tinggi. Tidak ramai yang ‘gugur’ kerana berfikir begini.

Mereka kecundang bukan kerana suasana persekitaran sudah kekurangan maksiat dan sebab dakwah. Malah maksiat makin banyak, makin menggila. Tetapi lagi banyak maksiat bertebaran, makin kurang pendakwah yang bertahan.

Gugurnya da’ie dari jalan dakwah bukan kerana itu semua.

Gugur itu hanya kerana 5 huruf yang sakti.

S.I.B.U.K.

Ya, jika sibuk dijadikan alasan, tidak akan ada sesiapa pun yang berani membantah. Jika dahulu kita sendiri, kini sudah bersuami atau beristeri. Anak-anak bakal menyusul. Dulu satu ibu dan satu bapa, satu keluarga dan satu saudara mara. Kini semua berganda dua. Hujung minggu hanya sehari atau dua.

Tanpa disedari, sudah setahun tidak berusrah. Sudah setahun tidak berceramah, sudah setahun bercuti dari dakwah. Salahkah bercuti dari dakwah? Akal mungkin berkata ya, tetapi hati sedap menikmatinya.

Jika dahulu, makna hidup dicari pada kawan yang mad’u dan diri yang da’ie, tetapi kini makna hidup beralih pada kerjaya, pada rumah tangga, pada semua selain dakwah.

BAGAIMANA MENGATASINYA?

Bagaimanakah adik-adik boleh selamat dan terkecuali dari fenomena warisan ini?

Saya sendiri masih bertarung, selagi nyawa dikandung tubuh.

Tetapi saya percaya, saya berdakwah bukan untuk menerima, tetapi kerana mahu memberi. Dan pada memberi itu, saya meng’erti’kan hidup, lantas terasa berbaloi mengorbankan Sabtu dan Ahad demi Sabtu dan Ahad, meninggalkan anak sendiri untuk bertemu anak orang lain, demi erti hidup yang pada MEMBERI.

Kerana itulah saya masih terus bertahan, walaupun dalam seribu kepayahan.

“Kenapa mahu berdakwah?”, tanyalah kepada diri.

ABU SAIF @ www.saifulislam.com

Sunday, September 13, 2009

MENCARI PAUSE BUTTON

"sabar bukan mangsa"
"sabar itu adalah pada pukulan yang pertama"
(3:200) Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga(di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung

Berusahalah mencari pause button setiap kali nafsu amarah mula mencari peluang..

Saturday, September 12, 2009

CUMA SEDIKIT TIDAK SELESA



in the name of Allah..
maha suci Engkau ya Allah,kami tidak punya apa melainkan apa yang diberikan olehMu, segala puji ya Allah, Aku tidak ada upaya melainkan apa yang Engkau tentukan padaku

sejak dua tiga hari ni,sedikit tidak selesa..
ya Allah,aku hambaMu yang terlalu lemah,aku tidak tahu apa yang terbaik buat diriku sendiri,melainkan apa yang telah Engkau tetapkan padaku

moga kesakitan yang dirasai diterima oleh Allah sebagai penghapus dosa,diterima oleh Allah sebagai amalan disisinya..
seminggu dua ni,memang tak sempat study,tak boleh fokus dalam kuliah kerana menanggung kesakitan..tidak dapat berdiri dan duduk dengan selesa sepanjang hari
adakalanya tak mampu diluahkan dengan perasaan..
sedikit sahaja ujian yang diberikan berbanding nikmatMu yang Maha Besar,ampunkan aku ya Allah..

"kita sama dengan orang lain fizikalnya,cuma adakalanya sedikit tidak selesa"

Ya Allah, letakkan pergantungan ku sepenuhnya padaMu..jadikan aku hamba yang bersyukur..

Thursday, September 10, 2009

HARGA KEMAAFAN


bismillah..
pagi ni hari dimulakan dengan lebih bertenaga, mungkin kesan ubat semalam yang membawa kepada tidur yang sangat nyenyak..sepanjang hari semalam,banyak dihabiskan dengan berehat di katil, badan terasa sangat2 letih, macam baru lepas hiking bukit jambul..
berkali-kali cuba melelapkan mata dengan harapan untuk berehat,mungkin badan mula menuntut haknya setelah dipaksa ke kelas...walaupun hakikatnya nak je berehat di katil..
Jadi, cara yang paling berkesan untuk berehat supaya badan mendapat haknya adalah,ambil ubat setelah dapat persetujuan dr peribadi melalui mesej Dr Johari merangkap abang kandung..
"Tidur yang cukup dan nyenyak juga perlu dalam rawatan kesakitan kronik,terutama tidur jenis 'Non REM sleep" kerana merehat dan mengembalikan keremajaan otot" -petikan artikel kesakitan kronik harian metro 16 Ogos yang ditulis oleh Dr Nizar Abdul Jalil (pakar kesakitan kronik HUSM)
patutla hari tu dapat ubat terus tidur..ini sebabnya,namun masih belum pasti apakah maksud sebenar 'Non REM sleep'

ubat
Alhamdulillah,jam 10 mata sudah mula tak mampu nak dibuka,dan terus tidur sampai jam 4.30 pagi baru tersedar semula..
Namun, setelah pagi dilalui dengan sedikit perubahan, muncul pula 'tarbiyah' kasih sayang Allah untuk pengajaran yang seterusnya
entah macam mana boleh berselisih faham dengan roomate,mungkin sangat sedikit halnya dan tidak membawa kepada perubahan sikap mana2 individu hasil perselisihan tersebut.."Alhamdulillah,inilah tarbiyah mengajar kami" perselisihan tidak mungkin menjauhkan kita kerana kita semua muslim..
Namun, hati-hati walaupun bersama akhwat tarbiyah,kerana fitrahnya seorang manusia adakala terluka,peribadi yang berbeza menghasilkan sikap dan cara berbeza
Namun,itu bukan alasan untuk kita terus-terusan 'membela' diri atas kesilapan yang berlaku..berusahalah semaksima mungkin untuk memperbaiki kelemahan itu,kelemahan yang akan menyebabkan hati seorang mukmin terguris selagi mana ia tidak terkeluar dari batasnya..bersikap adil dalam perbuatan iaitu meletakkan sesuatu sesuai dengan tempatnya..
sedikit perselisihan membawa satu perasaan yang tak seronok..menyakiti hati seorang muslim boleh membawa kepada dosa,itulah perkataan yang timbul dari hati sejak awal perselisihan walaupun roomate macam tak de ape2 je..
jadi,perselisihan dan kesalahan pagi tadi dengan roomate perlu segera disusuli dengan maaf,
rumet, Maafkan ana

astaghfirullah..
mudah sungguh seorang insan berbuat dosa..ampunkan aku ya Allah,ampunkan aku ya Allah
kemudian kepala berfikir..ligat mencari idea, bagaimana cara terbaik untuk memohon maaf
buatla sedikit tulisan dan tampalan,dengan harapan apabila bangun rumet bangun dari tidur..permohonan maaf itu diterima
takut rasanya, dosa itu menghambat perjalanan hidup apatah lagi menghambat ibadah antara rabb dan hambaNya
dan akhirnya,permohonan maaf dibuat dengan penuh rasa penyesalan..
kemudian,hati terfikir..terdetik
banyaknya dosa-dosa kita dengan Allah, dosa dengan Rabb..pencipta yang Maha Agung
bersungguh2 kah kita memohon ampunNya?
berfikir tak kepala untuk melakukan berbagai cara supaya dosa kita dengan Rabb diampunkan
astaghfirullah..istighfar yang seringkali menjadi 'rutin' namun diterimakah istighfar itu untuk terampunnya dosa-dosa.jika istgfar itu tidak disertai penghayatan maknanya dan rasa berdosanya kita pada Allah?
"kita mudah melakukan dosa apabila,kita tak rasa diri kita berdosa"-ceramah ustaz hasrizal dalam tajuk dosa penghalang hidup.
Astaghfirullah..moga Allah mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu,sekarang dan akan datang..moga Allah menurunkan rasa ketakutan setiap kali melakukan setiap dosa..moga Allah memberi hidayah untuk kita sedar akan dosa-dosa 'kecil' yang seringkali kita tidak sedar..kerana kecilnya dosa itu tidak harus dipandang kecil kerana dosa itu pada Rabb Yang Maha Besar
Astaghfirullahal'azim


Tuesday, September 8, 2009

AMPUNKAN AKU YA RABB


Akhir-akhir ni, waktu sahur begitu susah sekali nak membuka mata, badan terasa begitu sakit.sendi2 seakan meminta untuk direhatkan sebentar

Nampaknya keputusan eksperimen yang entah kali ke berapa ke atas diri sendiri, seakan mula menunjukkan keputusannya.Hipotesis diterma atau ditolak? Kesimpulan yang masih jauh untuk diberikan.

Memaksa diri untuk melawan kesakitan yang dirasa atau dengan erti kata lain, cuba untuk melupakan kesakitan yang dialami

Mungkin kesakitan yang dirasa tak setanding dengan penderitaan orang lain, bahkan ujian ini mungkin sangat sedikit nak dibandingkan dengan orang lain

Dan yang paling penting, ujian ini masih terlalu kecil, sangat-sangat kecil dibandingkan dengan rahmat dan nikmat yang diberikan oleh Allah

Bahkan sebenarnya..nikmat kesakitan dan kesihatan itu harus dipandang pada satu sudut yang sama. Kerana hadirnya ujian itu bukanlah untuk menghukum atau menyeksa kita tapi hanyalah secebis rahmat kasih sayang Allah untuk mengembalikan kita kepadaNya

Subhanallah..

Setelah kita jauh dalam nikmat kesenangan dan keselesaan diri kita, Allah kembali memanggil kita untuk merintih dan merayu kepadaNya

Maha Pengasih dan Penyayang Allah..

Moga Allah sentiasa menguatkan kita dengan setiap ujian yang diberikan, bukanlah ujian itu untuk menzalimi diri kita bahkan ujian itu untuk melengkapkan diri kita..agar bisa bertemu denganNya nanti dalam keadaan tersenyum

”Ampunkan aku ra Rabb..adakalanya aku terlalu lemah menghadapi segalanya, bantu aku ya Rabb,kurniakan aku rasa kehambaan, jadikan aku hamba yang bersyukur kerana aku tidak punya apa selain Mu dan aku tidak tahu apa yang terbaik buat diriku melainkan Engkau..”


facet joint

Sunday, September 6, 2009

Indahnya kesabaran

bismillah..
penat membuat matematik..MAA111 aljabar linear, perkiraan panjang dan lama yang tidak menghadirkan jawapan..jadi, solusi terbaik untuk berehat..menulis!
sedikit perkongsian tentang kesabaran dari ceramah ustaz Aa Gym


" bangsa kita masih lemah dalam soal kesabaran"
" orang yang kurang kesabaran hilang keindahan dalam dirinya"

Kita harus sangat serius meningkatkan kualitas kesabaran setidaknya dalam 3 hal, 3 hal utama yang saya fikir menjadi asas kepada banyak perkara yang berlaku dalam kehidupan kita..

1. sabar dalam meluruskan niat
2. sabar dalam menyempurnakan ikhtiar
3. sabar dalam mendapatkan hasil


1. Sabar dalam meluruskan niat

Renungkan kembali sejauh mana luasnya konsep niat dalam kehidupan seharian kita?



adakah kita meluruskan niat hanya ketika beberapa perkara?
ketika nak belajar? meluruskan niat untuk bekerja dalam medan dakwah?
pernahkah kita meluruskan niat ketika hendak membeli barang?
pernahkah kita meluruskan niat ketika hendak makan?
lalu di situ menjawab persoalan mengapa masih timbulnya pembaziran dalam berbelanja..
kenapa masih timbul berlebihan dalam makan dan minum..
masih timbul juga berlebihan dalam bercanda?

sehebat mana pun amal,tanpa niat yang benar, segala-galanya menjadi sia2..

"untuk apa saya menikah?"
- mudah2an dengan menikah saya dapat meningkatkan ibadah
-mendapat cahaya untuk menerangi umat

Apabila kita mencuba meluruskan niat,maka usaha itu sudah dikira sebagai amal insyaAllah
contohnya membeli barang?
ketika membeli,tanyalah pada diri: " apakah ini satu keperluan?"
kalau tidak perlu itu namanya menambah biaya bukan lagi menjadi nilai tambah untuk meraih redhaNya
takut2 mendatangkan perbuatan kita menghasilkan riya'
setiap apa yang kita nak buat, tanya pada diri..untuk apa semuanya?
tanya dulu niatnya apa?

2. Sabar dalam menyempurnakan ikhtiar
lumrahnya manusia,apabila sudah punya satu2 keinginan maka kita mengahrapkan agar keinginan itu ditunaikan serta merta
Apa yang dikupas oleh ustaz Aa gym, apa yang kita bermakna dan bererti sebenarnya adalah proses untuk mendapatkan hasil itu.
disitulah pentingnya kesabaran..

sabar dalam berproses

kita akan menikmati nikmat titisan air mata,nikmat titisan darah dalam menempuhi proses itu,disitulah ukurannya
tanpa sabar, tidak ada apa yang akan dinikmati dalam kehidupan kita
kerana kesabaran itu yang akan dikira sebagai amal

kesabaran menanggung kesakitan
kesabaran membangun bangsa
segalanya membutuhkan waktu


malah,sikap tergesa2 tdk akan memberikan apa-apa malah hanya membantutkan proses

3. Sabar dalam mendapatkan hasil

Sabar dalam menerima hasil yang disukai atau tidak disukai
amal kita menjadi sia-sia dan tidak diterima kerana tidak sabar
yakinlah Allah punya perancangan yang lebih baik

Kegagalan dalam melakukan sesuatu merupakan suatu 'nikmat' satu pengalaman yang tidak diberikan pada setiap orang..
tidak ada apa yang rugi,namun dengan syarat..usaha semaksima mungkin dalam berikhtiar
malah memperbahrui niat untuk melakukan setiap pekerjaan itu sudah menjadi amal,
usaha yang dilakukan untuk mencapai setiap hasil menjadi amal
dan akhirnya kesabaran untuk mendapatkan hasil dan kesabaran yang menerima setiap hasil akan dikira sebagai amal..


dan setiap langkah jadi amal

"ikhtiar itu menyebabkan kehabisan duit? namun tidak ada hasil?"
ingatlah bahawa yang dicari bukan hasilnya namun keredhaan Allah, dan segalanya milik Allah
redha..pahalanya di situ
dan sempurnakan ikhtiar tanpa berkeluh kesah

musibah bukanlah ketika gagalnya kita mencapai sesuatu tapi muibah adalah ketika wujudnya rasa putus asa ketika menerima ujian


(Al-Baqarah:216) Diwajibkan atas kamu berperang,padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui


jangan goyah dengan setiap perkara yang telah terjadi
walaupun ketika 'nasi sudah menjadi bubur'
kerana kita harus mesti memikirkan sesuatu yang lebih baik dan terus berusaha untuk memperbaiki keadaan
maka ketika nasi sudah menjadi bubur, fikirkan di mana boleh di cari ayam yang segar, carilah bawang goreng, potonglah sayur sayuran yang boleh menambahkan khasiat dan jadikan bubur itu, bubur ayam yang istimewa

bubur yang tidak sia-sia selepas nasi menjadi bubur,agar bubur itu mendatangkan manfaat kepada setiap yang 'menikmatinya'










BERSABAR DALAM HASIL ATAU TIDAK HASIL
SABAR DALAM KESULITAN LEBIH MUDAH BERBANDING KELAPANGAN
SABAR KETIKA TDK PUNTYA WANG LEBIH MUDAH DARI KESABARAN KETIKA MEMPUNYAI BANYAK WANG..

Apalah ertinya setiap perbuatan apabila tidak menjadi amal
kerana yang dibawa ke akhirat adalah amal
kerana ciri orang yang syukur itu adalah apabila

kesibukan menjadi amal
kesibukan menambah baik
kesibukan membuatnya lebih dekat dengan Allah
apa yang dimilikinya membawa manfaat pada orang lain

sabar itu bukan pasrah, namun sabar itu adalah hati menerima dengan redha dan mencari proses ikhtiar ke jalan yang disukai dan diredhai Allah

org pasrah itu tidak ikhtiar
"saya harus meningkatkan kesabaran"

dengan kesabaran
kita akan lebih tepat dalam membuat keputusan
kita akan lebih tepat dalam berkata2
sama-sama kita berikhtiar untuk sabar..tempuhi proses sabar dengan baik,moga segalanya diterima oleh Allah...